Review Eksternal Kurikulum bersama UNIDA Gontor

Yogyakarta – Kamis (31/3) Untuk meningkatkan kualitas Pendidikan dari sekolah tinggi ke universitas, STIT Madani Yogyakarta menyelenggarakan review kurikulum. Kegiatan review kurikulum ini dilakukan secara serial. Diskusi awal dilakukan oleh tim kecil pada hari Selasa 27 Maret 2022 membahas tentang materi yang akan didiskusikan pada review kurikulum. Melalui kegiatan ini dosen-dosen STIT Madani Yogyakarta melakukan brainstorming tentang kurikulum, materi kuliah yang menunjang profil utama dan profil tambahan lulusan sehingga mendapatkan masukan yang lebih konkrit untuk materi review kurikulum yang mendatangkan narasumber dan stakeholder.

Pada hari Kamis 31 Maret 2022 dilakukan Review Kurikulum STIT Madani Yogyakarta bersama Universitas UNIDA Gontor yang diikuti 25 orang peserta dengan mendatangkan narasumber Al-Ustadz Dr. Abdul Hafidz Zaid, M.A. (Wakil Rektor I UNIDA Gontor) dan moderator Ustadz Adi Haironi, M.Pd.I. Kegiatan ini juga diikuti oleh stakeholder yang merupakan lembaga mitra. Undangan dari unsur Lembaga Mitra yang hadir berasal dari Salafiyah Ula, Salafiyah Wustho, dan Madrasah Aliyah Islamic Centre Bin Baz. Serta kehadiran civitas Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy yang sangat antusias dalam membahas kurikulum STIT Madani Yogyakarta.

Kegiatan ini dibuka oleh Mudir Perguruan Tinggi Ustadz Amrin Musthofa, M.H. dan Ustadz Sarwadi, M.Pd.I. Dalam sambutannya Ustadz Amrin Musthofa, M.H. mengatakan bahwa dalam penyusunan kurikulum berbasis pesantren ini masih berjalan apa adanya, maka kami memerlukan banyak koreksi dan masukkan dari berbagai pihak terutama pihak narasumber yaitu UNIDA Gontor.

Selanjutnya Al-Ustadz Dr. Abdul Hafidz Zaid, M.A. dalam pembahasannya mengatakan bahwa kampus yang berbasis pesantren tidaklah banyak dan tentunya tantangannya cukup besar. Di STIT Madani Yogyakarta ada 3 core visi dan misi yang diambil dari undang-undang STIT Madani Yogyakarta yaitu metodologi, berbasis salafush sholih dan berbasis pesantren. Di samping itu, profil lulusan juga menjadi hal yang penting dalam membentuk ciri-ciri pesantren maka dari itu visi misi haruslah menjadi turunan yang menghasilkan lulusan terbaik. Lalu keluaran dari lulusan juga belum menjadi target STIT Madani Yogyakarta sebagai visi misi dari salafush sholeh karena keluarannya baru menjadi pendidik, penerjemah dan entrepreneur. Al-Ustadz Dr. Abdul Hafidz Zaid, M.A. juga menuturkan bahwa dalam lembaga pendidikan perguruan tinggi islam haruslah mempunyai asrama dan di dalamnya ada publik figur yaitu seorang kiayi dan dekat dengan masjid yang menjadi pusat pembelajaran. Serta kurikulumnya juga harus terintregrasi dengan kiayim, asrama dan masjid.

Kegiatan semakin menarik saat sesi diskusi dibuka setelah pemaparan dari narasumber. Pertanyaan dan respon di antaranya disampaikan oleh Ustadz Adi Haironi, M.Pd.I. selaku Puket I STIT Madani Yogyakarta terkait dengan kurikulum yang ada di STIT Madani Yogyakarta.  Selanjutnya, acara ditutup dengan makan bersama di Gedung Khodijah STIT Madani Yogyakarta dan diskusi tanya jawab bersama wakil Rektor UNIDA Gontor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × five =