Bantul, 4 Juli 2025 – Dalam semangat perubahan, pertumbuhan, dan persaudaraan lintas kampus, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Madani (STITMA) Yogyakarta menggelar kunjungan studi banding ke Universitas Ahmad Dahlan (UAD), tepatnya ke BEM Fakultas Agama Islam (FAI), pada Jumat, 4 Juli 2025.
Lebih dari sekadar agenda kunjungan biasa, kegiatan ini menjadi ruang strategis untuk bertukar gagasan, merajut kerja sama, dan menyemai cita-cita besar: membentuk gerakan mahasiswa yang solutif, progresif, dan berdampak nyata di tengah masyarakat.
Belajar, Bertukar, dan Tumbuh Bersama
Kunjungan ini dimulai dengan sambutan hangat dari jajaran pengurus BEM FAI UAD, yang membuka forum dialog penuh semangat dan egaliter. Rasa canggung cepat mencair, berganti dengan diskusi intens dan terbuka seputar dinamika organisasi, strategi kaderisasi, manajemen program kerja, hingga tantangan yang dihadapi mahasiswa masa kini. Zidan Khalik, pengurus BEM STITMA yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan:
“Yang kami lihat hari ini bukan sekadar sistem kerja yang tertata, tetapi juga jiwa profesionalisme dan semangat kolaboratif yang menginspirasi. Kami hadir bukan untuk meniru, tetapi untuk belajar dan tumbuh bersama,”
Dari Lokalisme Menuju Jejaring Nasional
Sesi demi sesi berlangsung dinamis. Para peserta dari STITMA menyimak dengan antusias pemaparan program kerja unggulan BEM FAI UAD, yang berorientasi pada kebutuhan riil mahasiswa dan pengabdian sosial. Dari kegiatan keagamaan hingga advokasi, dari pelatihan kepemimpinan hingga pengelolaan media sosial yang kreatif, seluruhnya dipresentasikan secara sistematis dan inspiratif.
Tak hanya menerima materi, BEM STITMA juga aktif berbagi praktik baik yang telah mereka jalankan, sehingga diskusi menjadi dialog dua arah yang kaya makna. Ini bukan tentang siapa yang lebih unggul, melainkan tentang bagaimana membangun jalan bersama menuju kemajuan.
Semangat Kolaborasi yang Tertanam Kuat
Salah satu hasil penting dari kegiatan ini adalah munculnya kesepahaman antara kedua belah pihak untuk membuka peluang kolaborasi lanjutan. Gagasan tentang pertukaran program, pelatihan kepemudaan, dan proyek-proyek sosial lintas kampus mulai dibicarakan secara konkret. Apa yang sebelumnya hanya angan, kini mulai menemukan bentuknya.
“Pertemuan ini mempertemukan bukan hanya dua organisasi mahasiswa, tetapi dua visi besar yang sama-sama ingin melihat mahasiswa tampil sebagai agen perubahan. Kami tidak hanya menemukan kawan diskusi, tetapi mitra strategis,” ujar Ketua BEM FAI UAD dengan penuh semangat.
Potret Harmoni dalam Intelektualitas
Acara yang berlangsung hingga siang hari ini diisi pula dengan sesi sharing personal, foto bersama, dan penyerahan cinderamata sebagai simbol kenangan dan harapan untuk kerja sama jangka panjang. Kehangatan, keseriusan, dan semangat kolaboratif terpancar dalam setiap wajah mahasiswa yang hadir. Sebuah potret harmoni yang lahir dari semangat intelektualitas dan kesadaran akan pentingnya bersatu demi kemajuan umat.
Gerakan Mahasiswa Bukan Lagi Sekadar Cerita Kampus
Kegiatan studi banding ini menegaskan bahwa gerakan mahasiswa hari ini tidak lagi hanya berkutat dalam ruang-ruang kelas atau agenda rutin kampus. Mahasiswa masa kini harus mampu menjawab tantangan zaman, membangun jejaring luas, dan menciptakan dampak yang nyata. Di tengah dunia yang terus berubah, kerja sama dan sinergi lintas kampus menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar.
STITMA Yogyakarta meyakini bahwa langkah seperti ini adalah bagian dari ikhtiar membentuk mahasiswa sebagai pemimpin masa depan – yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang dalam kepemimpinan dan tangguh dalam pengabdian.
Kegiatan studi banding ini mungkin hanya berlangsung dalam hitungan jam. Namun, nilai-nilai yang tumbuh darinya akan menjadi bekal jangka panjang dalam membangun gerakan mahasiswa yang inklusif, reflektif, dan transformatif.
Penulis: Zidan Khalik (PAI 4)
Editor: Rizkyana Wahyu L.P., M.Pd.