Bantul, 2–4 Mei 2025 — Dalam semangat memperkuat sinergi keumatan dan menjawab tantangan dakwah di tengah masyarakat, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STITMA Yogyakarta melaksanakan program Kunjungan Dakwah Sosial (DAKSOS) di berbagai masjid dan komunitas Muslim wilayah Karanggayam, Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan mengusung tema “Menebar Manfaat, Merajut Ukhuwah”, kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BEM STITMA untuk mengintegrasikan nilai-nilai akademik, keislaman, dan sosial kemasyarakatan. Tidak hanya menjadi ajang pengabdian, DAKSOS juga mencerminkan implementasi kurikulum kampus yang berbasis pengabdian kepada masyarakat (community-based learning), di mana mahasiswa diajak menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah secara nyata di tengah kehidupan umat.
STITMA Yogyakarta berkomitmen membentuk lulusan yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga mampu menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat melalui pendekatan dakwah yang kontekstual dan solutif. DAKSOS menjadi salah satu bentuk nyata bahwa pendidikan tinggi Islam dapat memberi dampak langsung melalui kegiatan sosial, spiritual, dan edukatif.
Rangkaian Program Utama DAKSOS:
Pengiriman Da’i Mahasiswa
Menjadi khatib Jumat dan pengisi kajian keislaman di masjid mitra, sebagai bentuk aktualisasi materi dakwah dan komunikasi Islam.Pengajaran di TPA/TPQ
Memberikan pelatihan tajwid, hafalan Al-Qur’an, dan pembinaan akhlak Islam, sesuai dengan kompetensi pedagogik dan materi keislaman dalam kurikulum STITMA.Kegiatan Sosial Masyarakat
Terlibat dalam gotong royong, dukungan terhadap kegiatan keagamaan warga, serta edukasi Islam untuk remaja masjid, sebagai bentuk partisipasi sosial berbasis nilai-nilai keislaman.
Ketua Kementerian Luar Negeri BEM STITMA Yogyakarta, Zidan Khalik, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari visi kampus sebagai lembaga pendidikan Islam yang turut membangun masyarakat melalui kontribusi aktif mahasiswa:
“Melalui DAKSOS ini, kami ingin menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan dan pembelajaran yang hidup. Kami hadir untuk belajar bersama, berbagi manfaat, dan mempererat ukhuwah dengan masyarakat,” ujarnya.
Respons Positif dari Masyarakat:
Masyarakat dan pengurus masjid di Karanggayam menyambut kegiatan ini dengan penuh semangat dan apresiasi. Mahasiswa dinilai membawa angin segar dakwah, dengan pendekatan yang ramah, solutif, dan menyentuh langsung kebutuhan umat. Banyak warga berharap agar kegiatan seperti ini menjadi agenda tahunan yang konsisten dan berkelanjutan.
Penutup:
DAKSOS BEM STITMA Yogyakarta 2025 menjadi gambaran bahwa dakwah yang berdampak adalah dakwah yang hadir, hidup, dan membaur bersama umat. Kurikulum yang baik bukan hanya yang menghasilkan nilai akademik, tetapi juga yang menghasilkan manfaat sosial secara nyata. Semoga kegiatan seperti ini terus menjadi tradisi unggulan dalam menjembatani kampus dan masyarakat.
STITMA Yogyakarta – Ilmu untuk Pengabdian, Dakwah untuk Perubahan
Penulis: Zidan Khalik/ PAI 4
Editor: Rizkyana Wahyu L.P, M.Pd.