Rijalul Hisbah

  1. Divisi Tahfidz

Divisi Tahfidz di Pesantren Kampus Bin Baz Yogyakarta merupakan salah satu program unggulan yang dirancang khusus untuk mahasantri, bertujuan mempersiapkan mereka dalam bidang hafalan Al-Qur’an sebagai bekal utama dalam dakwah di masa depan. Program ini memadukan antara pendidikan formal di perguruan tinggi dan pembinaan intensif di bidang Al-Qur’an, sehingga menghasilkan generasi yang tidak hanya unggul dalam bidang akademis tetapi juga memiliki kompetensi keagamaan yang mumpuni. Program ini menjadi fondasi penting dalam pembentukan pribadi Muslim yang berintegritas dan berperan aktif di tengah masyarakat.

Program Tahfidz ini dikhususkan untuk para mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Pesantren Kampus Bin Baz. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan hafalan Al-Qur’an yang kelak dapat digunakan dalam berdakwah dan memberikan kontribusi nyata di masyarakat. Para pengajar, yang dikenal sebagai muroi, terdiri dari para asatidzah yang berpengalaman dalam pembelajaran Al-Qur’an, serta dibantu oleh rijal tahfidz, dan mahasantri senior dan mahasiswa tingkat akhir yang telah memiliki kompetensi dalam menghafal Al-Qur’an. Keterlibatan rijal tahfidz ini juga sebagai upaya membangun lingkungan belajar yang kolaboratif, di mana para mahasiswa dapat saling berbagi pengalaman dan motivasi dalam proses menghafal.

Kegiatan Tahfidz ini dilaksanakan secara rutin dalam dua waktu, yaitu ba’da Maghrib hingga selesai dan ba’da Shubuh hingga selesai. Pembagian waktu ini dirancang untuk memaksimalkan waktu yang tersedia di luar jam kuliah formal. Pada sesi ba’da Maghrib, fokus kegiatan meliputi pembelajaran tahsin dengan metode MBB (Metode Bin Baz), yang bertujuan memperbaiki dan menyempurnakan bacaan Al-Qur’an. Sementara itu, pada sesi ba’da Shubuh, mahasiswa difokuskan pada penambahan setoran hafalan baru (sabaq) serta murojaah hafalan lama (sabqi), yang memastikan setiap mahasantri tidak hanya menambah hafalan baru, tetapi juga menjaga hafalan yang telah dicapai.

Pelaksanaan kegiatan Tahfidz ini berpusat di Musholla Utsman bin Affan, sebuah fasilitas yang berada di dalam kompleks Pesantren Kampus Bin Baz. Musholla ini berfungsi sebagai tempat yang nyaman dan kondusif untuk kegiatan menghafal, dengan suasana yang tenang dan lingkungan yang mendukung. Letak musholla yang strategis di dalam area pesantren memungkinkan para mahasantri untuk mengaksesnya dengan mudah, sehingga mereka dapat berpartisipasi penuh dalam program Tahfidz ini tanpa harus mengganggu aktivitas perkuliahan mereka.

Motivasi utama dari pelaksanaan program Tahfidz ini adalah untuk membekali para mahasiswa dengan ilmu Al-Qur’an yang mendalam, sehingga mereka dapat menjadi imam shalat yang fasih dan memiliki pemahaman yang kuat tentang Al-Qur’an. Dengan kemampuan ini, diharapkan mereka dapat mengabdikan diri di tengah masyarakat dan memberikan sumbangsih yang nyata, baik dalam bidang keagamaan maupun sosial.

Mahasantri di Pesantren Kampus Bin Baz menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti program Tahfidz ini, meskipun jadwal mereka cukup padat dengan kegiatan perkuliahan di siang hari. Di malam hari, mereka dengan penuh semangat melanjutkan kegiatan menghafal Al-Qur’an, meskipun lelah setelah seharian beraktivitas di kampus. Semangat ini lahir dari kesadaran bahwa menghafal Al-Qur’an adalah amanah yang besar dan merupakan investasi spiritual yang akan memberikan manfaat tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan disiplin dan ketekunan, para mahasantri di Pesantren Kampus Bin Baz berkomitmen untuk menjadi penghafal Al-Qur’an yang berkontribusi dalam mencetak peradaban Islam yang lebih baik di masa depan.

 

  1. Divisi Lughoh

Kegiatan lughoh di Pesantren Kampus Bin Baz Yogyakarta merupakan sebuah program yang dirancang secara khusus untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab di kalangan mahasiswa. Program ini mencakup beberapa komponen penting, seperti khiwar jama’i (dialog kelompok), setoran mufrodat (penguasaan kosakata), dan latihan muhadhorah usbu’iyah (presentasi mingguan) menggunakan bahasa Arab. Dengan pendekatan ini, diharapkan para mahasantri dapat mengembangkan keterampilan berbahasa Arab secara menyeluruh dan efektif.

Program lughoh ini dilaksanakan oleh mahasiswa Pesantren Kampus Bin Baz, yang berkomitmen untuk memperdalam pemahaman dan penguasaan bahasa Arab. Kegiatan ini difasilitasi oleh para pengajar yang terdiri dari asatidzah dan dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Ma’arif (STITMA) Yogyakarta. Selain itu, program ini juga didukung oleh tim rijal lughoh dan mahasiswa semester akhir, yang berperan sebagai mentor dan pendamping bagi rekan-rekan mereka. Kolaborasi antara pengajar berpengalaman dan mahasiswa yang lebih senior menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan inspiratif.

Kegiatan lughoh ini dilaksanakan setiap Rabu malam Kamis, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan berlatih bahasa Arab secara rutin. Waktu yang dipilih memungkinkan mahasantri untuk mempersiapkan diri dengan baik setelah menjalani aktivitas perkuliahan di siang hari. Dengan adanya jadwal yang tetap, mahasiswa dapat lebih mudah mengatur waktu dan memanfaatkan setiap sesi latihan untuk pengembangan keterampilan bahasa mereka.

Program ini dilaksanakan di Musholla Utsman Bin Affan, sebuah fasilitas yang terletak di dalam kompleks Pesantren Kampus Bin Baz. Musholla ini dirancang untuk menciptakan suasana yang nyaman dan kondusif bagi kegiatan belajar mengajar, serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung pembelajaran. Dengan lingkungan yang tenang, para mahasantri dapat lebih fokus dalam mengikuti kegiatan lughoh, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan maksimal.

Kegiatan lughoh diadakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Arab dari berbagai aspek, yakni qira’ah (membaca), kitabah (menulis), kalam (berbicara), dan istima’ (mendengarkan). Dengan memperkuat keempat keterampilan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya mampu memahami dan menggunakan bahasa Arab dalam konteks akademis, tetapi juga dapat berkomunikasi secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan berbahasa Arab yang baik sangat penting, terutama dalam konteks dakwah dan interaksi sosial di masyarakat Muslim.

Antusiasme para mahasantri terhadap kegiatan ini sangat tinggi, karena mereka menyadari bahwa penguasaan bahasa Arab merupakan sebuah ilmu yang sangat bermanfaat. Bahasa Arab tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai jendela untuk memahami dan mendalami ajaran Islam secara lebih dalam. Melalui kegiatan lughoh, mahasiswa diajak untuk mempelajari bahasa Arab dengan cara yang menarik dan interaktif, sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton.

Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, para mahasantri di Pesantren Kampus Bin Baz berkomitmen untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan bahasa Arab mereka melalui program lughoh ini. Diharapkan, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian yang Islami pada setiap individu, sehingga mereka siap berkontribusi positif bagi masyarakat dan agama di masa yang akan datang.

 

  1. Divisi Tarbiyah dan Ibadah

Kegiatan Tarbiyah di Pesantren Kampus Bin Baz Yogyakarta merupakan salah satu aspek pendidikan yang sangat penting dan menjadi kegiatan unggulan di lembaga ini. Program Tarbiyah mencakup berbagai aktivitas pendidikan yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keilmuan mahasantri, serta membentuk karakter mereka sebagai generasi penerus yang berakhlak mulia. Aktivitas dalam program ini meliputi ta’lim ba’da Isya, muhadhoroh, dan taujihat yang diberikan oleh para asatidzah. Melalui kegiatan ini, mahasantri mendapatkan bimbingan dan pemahaman yang mendalam tentang berbagai aspek ilmu pengetahuan serta nilai-nilai agama.

Kegiatan Tarbiyah dan ibadah ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasantri di Pesantren Kampus Bin Baz. Dengan mengikuti kegiatan ini, para mahasantri diharapkan dapat membangun fondasi keilmuan yang kuat, yang akan sangat berguna dalam perjalanan akademis dan spiritual mereka. Keterlibatan seluruh santri dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka untuk belajar dan berkembang, serta memahami pentingnya pendidikan dalam konteks keagamaan.

Kegiatan Tarbiyah ini dilaksanakan setiap ba’da Isya dan diadakan secara rutin pada hari Ahad, Senin, dan Selasa. Jadwal yang teratur ini memungkinkan para mahasantri untuk mengatur waktu belajar mereka dengan baik, sehingga mereka dapat memaksimalkan proses pembelajaran. Melalui rutinitas ini, mahasantri tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga membentuk disiplin diri yang penting dalam belajar.

Pelaksanaan kegiatan Tarbiyah ini berlangsung di Musholla Utsman Bin Affan, sebuah fasilitas yang dirancang untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan belajar. Musholla ini menyediakan suasana yang tenang dan nyaman, sehingga mahasantri dapat fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Dengan adanya fasilitas yang memadai, proses transfer ilmu antara asatidzah dan mahasantri dapat berjalan dengan efektif dan produktif.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan Tarbiyah ini adalah untuk meningkatkan keilmuan mahasantri, sehingga wawasan mereka menjadi lebih luas. Melalui bimbingan langsung dari para asatidzah, mahasantri diajarkan untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga mendorong mahasantri untuk berpikir kritis dan analitis, serta membekali mereka dengan pengetahuan yang relevan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Partisipasi aktif dalam kegiatan Tarbiyah ini membuat mahasantri merasa bersyukur karena diberikan kesempatan untuk belajar langsung dari para masyaikh yang berpengalaman dan berilmu tinggi. Interaksi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi dalam perjalanan spiritual dan akademis. Dengan bimbingan yang tepat, diharapkan para mahasantri dapat tumbuh menjadi individu yang memiliki kompetensi tinggi, serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan agama di masa depan.

 

  1. Divisi Keasramaan

Divisi Keamanan di Pesantren Kampus Bin Baz berperan sebagai elemen strategis dalam menjaga stabilitas dan ketertiban lingkungan pesantren. Partisipasi divisi ini merupakan kontribusi vital bagi kelangsungan proses pendidikan dan pembinaan yang berlangsung di pesantren, dengan tujuan utama memastikan keamanan serta ketertiban seluruh aspek kegiatan di pondok.

Divisi keamanan ini terdiri dari petugas yang berasal dari kalangan asatidzah, yang kemudian diperkuat oleh “rijal amen,” yakni mahasiswa semester akhir yang turut serta membantu dalam pengawasan. Petugas keamanan ini bertanggung jawab untuk mengawasi seluruh aktivitas harian mahasantri, mulai dari waktu bangun tidur hingga kembali beristirahat pada malam hari.

Tugas pengamanan dilakukan secara komprehensif di seluruh area kampus pesantren, mencakup setiap sudut lingkungan pesantren tanpa terkecuali. Hal ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan kondusif, yang mana keamanan merupakan prasyarat dasar bagi kelancaran semua kegiatan yang berlangsung di dalam pesantren.

Keberadaan divisi keamanan di pesantren ini menjadi elemen penting dalam memastikan seluruh kegiatan berlangsung dengan lancar, minim gangguan, serta menjaga keteraturan dan sportivitas dalam menjalankan setiap agenda pesantren. Partisipasi aktif dari petugas keamanan memastikan bahwa disiplin tetap terjaga dan kondisi yang aman senantiasa terpelihara di lingkungan pondok.

 

  1. Divisi Keasramaan

Divisi Keasramaan merupakan salah satu unit kegiatan yang dirancang untuk membentuk mahasiswa yang mandiri dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Program ini tidak hanya berfokus pada aspek pendidikan akademis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan hidup dan sikap kemandirian mahasantri di Pesantren Kampus Bin Baz, Yogyakarta.

Pengurus Divisi Keasramaan terdiri dari Ketua Keasramaan yang dibantu oleh tim “rijal keasramaan,” yang bertugas dalam mengorganisir dan mengawasi kegiatan-kegiatan keasramaan. Mereka bertanggung jawab dalam mengatur berbagai program dan memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan jadwal dan peraturan yang telah ditetapkan.

Divisi Keasramaan memiliki beberapa kegiatan rutin, di antaranya kerja bakti rutin dan kerja bakti pekanan. Kerja bakti rutin dilaksanakan mulai pukul 07.30 hingga selesai dan dilakukan oleh mahasantri yang sudah terjadwal, sehingga tidak semua mahasantri terlibat secara serempak. Di sisi lain, kerja bakti pekanan diikuti oleh seluruh mahasantri tanpa terkecuali, sebagai bentuk tanggung jawab kolektif dalam menjaga kebersihan dan ketertiban asrama.

Keberadaan divisi ini diadakan di Pesantren Kampus Bin Baz Yogyakarta dengan tujuan utama untuk melatih mahasiswa agar siap menghadapi kehidupan dengan sikap yang lebih mandiri, disiplin, dan bertanggung jawab. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Divisi Keasramaan tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi lingkungan pesantren, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi perkembangan karakter mahasantri, membekali mereka dengan keterampilan hidup yang penting untuk masa depan.

Dengan adanya Divisi Keasramaan, pesantren mampu menciptakan suasana kehidupan asrama yang teratur, bersih, dan kondusif, yang pada akhirnya memberikan dampak positif baik bagi institusi pesantren maupun bagi perkembangan pribadi setiap mahasantri.

 

  1. Divisi DKM Mushola

Divisi DKM Mushola Utsman Bin Affan menjalankan sebuah program penting yang berfokus pada kebersihan dan kerapian mushola. Apa yang dilakukan dalam program ini adalah menjaga kebersihan, menertibkan, dan merapikan seluruh barang-barang yang ada di dalam mushola. Selain itu, kegiatan ini diatur dengan sistem jadwal, sehingga setiap mahasantri mendapatkan giliran untuk terlibat dalam tugas kebersihan.

Program ini melibatkan seluruh mahasantri, mulai dari semester 1 hingga semester akhir. Pembagian tugas dilakukan secara merata, memastikan bahwa semua mahasantri memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam menjaga kebersihan mushola.

Kegiatan kebersihan ini dijadwalkan setiap hari setelah shalat Asar dan dilanjutkan hingga seluruh tugas kebersihan terselesaikan dengan baik. Para mahasantri diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan amanah kebersihan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Seluruh kegiatan kebersihan dilaksanakan di Mushola Utsman Bin Affan, yang merupakan tempat ibadah utama bagi para mahasantri.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaga kebersihan mushola serta melestarikan budaya kebersihan baik di hati maupun jasmani. Kebersihan mushola tidak hanya penting untuk kenyamanan dalam beribadah, tetapi juga sebagai upaya untuk menanamkan nilai-nilai kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.

mahasantri menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan ini. Mereka memahami bahwa kebersihan memiliki dampak positif, baik secara spiritual maupun fisik, dan dengan menjaga kebersihan, mereka turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.

 

  1. Divisi Kesehatan

Divisi Kesehatan, atau Unit Kesehatan Pesantren (UKP), adalah unit yang bertanggung jawab atas kesehatan santri di Pesantren Kampus Bin Baz Yogyakarta. Tim ini menyediakan layanan kesehatan, mengawasi kebersihan lingkungan, serta menjalankan program preventif dan edukatif terkait kesehatan.

Divisi Kesehatan diurus oleh tim medis yang terdiri dari beberapa anggota, termasuk tenaga kesehatan seperti dokter atau perawat, serta santri yang dilatih dalam bidang kesehatan. Tim ini bekerja sama dengan pihak pesantren untuk memastikan kesehatan santri terjaga dan memberikan penanganan medis jika diperlukan.

Divisi Kesehatan beroperasi di dalam kompleks Pesantren Kampus Bin Baz Yogyakarta. Fasilitas kesehatan ini berada di area strategis pesantren, sehingga mudah dijangkau oleh santri. Selain itu, tim kesehatan juga berkeliling ke asrama-asrama santri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Unit ini aktif setiap hari dengan layanan yang tersedia selama 24 jam untuk menangani kasus darurat. Program pemeriksaan kesehatan rutin biasanya dijadwalkan setiap minggu atau setiap bulan, tergantung kebutuhan dan situasi. Selain itu, pada saat-saat tertentu, seperti musim penyakit menular atau setelah liburan panjang, divisi ini akan lebih aktif dalam memantau kesehatan santri.

Tujuan utama didirikannya Divisi Kesehatan adalah untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental para santri. Dengan adanya unit ini, pesantren ingin memastikan bahwa setiap santri mendapatkan akses kesehatan yang memadai sehingga mereka dapat belajar dengan kondisi fisik yang prima. Selain itu, tim ini juga berperan penting dalam pencegahan dan penanganan penyebaran penyakit di lingkungan pesantren yang padat.

Divisi Kesehatan menjalankan tugasnya melalui beberapa mekanisme, di antaranya adalah pemeriksaan rutin, konsultasi kesehatan, pemberian obat-obatan, serta penyuluhan kesehatan. Selain itu, mereka juga melakukan kerjasama dengan instansi kesehatan luar pesantren untuk penanganan medis yang lebih serius jika diperlukan. Upaya preventif juga dilakukan melalui kampanye kebersihan, imunisasi, dan sosialisasi terkait gaya hidup sehat kepada para santri.

 

  1. Divisi Dapur

Divisi Dapur adalah unit yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan bagi seluruh santri dan staf di Pesantren Kampus Bin Baz Yogyakarta. Tim divisi ini memastikan bahwa makanan yang disajikan setiap harinya bergizi, seimbang, dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan para santri, serta mematuhi aturan syariat dalam hal kebersihan dan kehalalan makanan.

Divisi Dapur diurus oleh tim yang terdiri dari koki, asisten dapur, dan pengelola gizi. Tim ini juga melibatkan santri-santri yang bertugas secara bergiliran dalam membantu pengelolaan dapur sebagai bagian dari pendidikan karakter dan kedisiplinan. Tim dapur bekerja di bawah pengawasan pengurus pesantren untuk memastikan bahwa operasional dapur berjalan lancar dan sesuai dengan standar.

Divisi Dapur beroperasi di dapur pusat yang terletak di dalam kompleks Pesantren Kampus Bin Baz Yogyakarta. Dapur ini dilengkapi dengan fasilitas modern yang memadai untuk memasak dalam skala besar, mengingat jumlah santri yang harus dilayani setiap hari. Lokasi dapur diatur sedemikian rupa agar mudah diakses dan tetap terjaga kebersihannya sesuai standar kesehatan.

Operasional dapur berlangsung setiap hari, mulai dari persiapan sarapan, makan siang, hingga makan malam. Tim dapur bekerja mulai dini hari untuk memastikan sarapan tersedia tepat waktu, dan terus bekerja sepanjang hari untuk menyiapkan makanan berikutnya. Pembagian makanan dilakukan pada jam-jam yang telah ditentukan, dan menu disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi yang berbeda setiap harinya.

Tujuan utama Divisi Dapur adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi para santri, sehingga mereka dapat menjalankan kegiatan belajar dan ibadah dengan kondisi fisik yang optimal. Penyediaan makanan yang sehat dan bergizi menjadi prioritas agar para santri mendapatkan asupan yang cukup, sehingga dapat terhindar dari malnutrisi, serta dapat mendukung pertumbuhan fisik dan mental yang seimbang. Selain itu, makanan yang higienis dan halal sesuai dengan prinsip-prinsip Islam sangat dijaga untuk memastikan keberkahan dalam setiap sajian.

Divisi Dapur menjalankan tugasnya melalui proses yang terorganisir, mulai dari perencanaan menu, pemilihan bahan makanan yang segar dan halal, hingga proses memasak dan penyajian. Menu disusun oleh ahli gizi agar sesuai dengan kebutuhan harian santri, dengan variasi yang memperhatikan keseimbangan protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral. Dapur juga mengedepankan praktik kebersihan yang ketat, mulai dari sanitasi peralatan hingga pengelolaan sampah, agar kualitas makanan tetap terjaga