Yogyakarta, 13 Oktober 2025 – Dalam upaya meningkatkan kompetensi dosen dalam penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) dan Project Based Learning (PjBL) yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dua dosen STIT Madani Yogyakarta, yaitu Rizkyana Wahyu Laras Pertiwi, S.Ag., M.Pd. dan Eko Ngabdul Shodikin, M.Pd., berpartisipasi dalam kegiatan bertajuk “Sukses Menyusun Kurikulum OBE, PjBL dengan ChatGPT dan AI” yang diselenggarakan oleh SEVIMA bekerja sama dengan MMTC Yogyakarta.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 13 Oktober 2025, mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB, diikuti oleh para dosen dan pengelola perguruan tinggi dari berbagai daerah. Acara dibuka secara resmi oleh Dr. R.M. Agung Harimurti, M.Kom., Ketua STMM MMTC Yogyakarta, bersama Andry Huzain, Chief Marketing Officer SEVIMA.
Rangkaian Acara dan Materi
Sesi pertama diawali dengan materi pengenalan seputar kurikulum OBE oleh Wahyudi Agustiono, M.Kom., Ph.D. (Vice President AISINDO dan Customer Strategic Manager SEVIMA). Beliau menjelaskan latar belakang filosofis, sosiologis, dan psikologis OBE, serta keterkaitannya dengan standar pendidikan tinggi nasional. Ia juga menekankan bagaimana pimpinan perguruan tinggi dapat memanfaatkan OBE untuk menggerakkan kampus menuju kelas dunia (World Class University).
Sesi berikutnya menghadirkan Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., Dosen FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rektor UNY (2017–2020), dan Ketua Dewan Pendidikan DIY. Dalam paparannya berjudul “OBE dan Korelasinya terhadap Akreditasi”, beliau menyoroti peran strategis Outcome Based Learning and Teaching (OBLT), Project Based Learning (PjBL), serta strategi penyusunan kurikulum unggul yang selaras dengan standar akreditasi nasional.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi SEVIMA Updates oleh David Boy Tonara, S.Kom., M.Kom., Head of Product SEVIMA sekaligus dosen Universitas Ciputra. Ia memaparkan inovasi dan product plan SEVIMA yang dirancang untuk mempermudah implementasi kurikulum OBE melalui platform digital terintegrasi.
Setelah istirahat siang, peserta mengikuti sesi mendalam tentang Pengenalan Teknis OBE dan AI, kembali bersama Wahyudi Agustiono, M.Kom., Ph.D.. Beliau menjelaskan komponen utama OBE, mulai dari Outcome Based Curriculum (OBC), Continuous Improvement (CI), hingga Constructive Alignment dalam perancangan mata kuliah dan capaian pembelajaran.
Dalam sesi ini juga dijelaskan bagaimana AI, termasuk ChatGPT, dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam proses perancangan kurikulum, penilaian berbasis portofolio, serta evaluasi pembelajaran secara lebih efisien dan terukur.
Manfaat Kegiatan
Melalui kegiatan ini, para peserta memperoleh wawasan komprehensif mengenai:
- Prinsip dasar dan penerapan OBE dalam kurikulum pendidikan tinggi,
- Integrasi PjBL sebagai metode pembelajaran aktif yang berorientasi pada capaian,
- Pemanfaatan teknologi AI dan ChatGPT untuk mendukung efektivitas pengajaran dan penyusunan dokumen kurikulum, serta
- Strategi menuju akreditasi unggul melalui inovasi pembelajaran dan penjaminan mutu.
Perwakilan STIT Madani Yogyakarta menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya transformasi kurikulum di era digital. Melalui pendekatan berbasis hasil belajar (learning outcomes), perguruan tinggi diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang adaptif, kreatif, dan kompetitif sesuai kebutuhan zaman.
Penutup
Kegiatan “Sukses Menyusun Kurikulum OBE, PjBL dengan ChatGPT dan AI” menjadi momentum penting bagi para dosen untuk memperkuat kolaborasi antarperguruan tinggi dan memperkaya wawasan dalam pengembangan kurikulum yang inovatif.
STIT Madani Yogyakarta berkomitmen untuk terus berpartisipasi aktif dalam berbagai pelatihan dan forum akademik guna mendukung peningkatan mutu pendidikan Islam yang unggul dan berdaya saing global.
Penulis: Rizkyana Wahyu Laras Pertiwi, S.Ag., M.Pd.
Editor: Nendi Firmansyah (PBA 2023)